5.02.2009

Penyediaan Bibit Baru Eucheuma cottoni

Salah satu pembatas produksi rumput laut budidaya adalah ketersediaan bibit (initial stock), baik jumlah maupun mutunya. Bibit umumnya langka pada awal musim tanam, setelah terjadi kasus penyakit atau kegagalan produksi akibat musim tidak menguntungkan.

Penyediaan bibit mutlak diperlukan untuk menjaga keberlanjutan usaha budidaya. Loka Budidaya Laut Lombok melakukan upaya tersebut untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya.

Teknik Penyediaan Bibit Unggul
Bibit unggul diproduksi melalui proses seleksi thallus dan penerapan sistem kultivasi vegetatif. Thallus koleksi dari beberapa lokasi diidentifikasi dan dipilah antara thallus yang baik dan yang buruk. Calon bibit hasil seleksi dikultivasi dengan metode rakit (terapung) dan metode patok (lepas dasar). Lokasi areal produksi bibit ada di Desa Kute Lombok Tengah dan Desa Sekotong Barat, Lombok Barat.

Kriteria Bibit Unggul


Kultivasi
Kultivasi vegetatif diawali dengan seleksi calon bibit dari hasil budidaya sebelumnya. Thallus yang baik dipilah secara manual di dalam bak yang diberi air laut mengalir.

Calon bibit diikatkan pada tali ris (PE 4 mm) menggunakan tali rafia, dan ditumbuhkan dengan metode rakit untuk lokasi di mintakat inshore dan metode lepas dasar untuk lokasi di mintakat intertidal dan subtidal. Setiap ikatan berisi thallus sekitar 100 g, dengan jarak ikatan satu sama lain 30 cm. Tali ris diikatkan pada bambu rakit atau tali uatam (PE 6 mm) patok, dengan jarak antar tali ris 30 cm.

Sarana dan Prasarana

Bahan

Spesifikasi patok

* Jenis kayu : kukun atau waru
* Diameter batang : 4-5 cm
* Panjang : 50-100 cm
* Jarak antar patok : 50 cm
* Luas areal/unit : 100 m2
* Jarak tali ris ke dasar : 30 cm

Spesifikasi rakit

* Jenis bambu : ampel
* Konstruksi : paku bambu dan tali
* Bentuk : bujur sangkar
* Ukuran : 10 x 10 m2
* Tali pemberat : PE 8 mm
* Pemberat : karung berisi pasir

Prasarana
Jenis dan Spesifikasi

Usaha produksi bibit diterapkan dengan sistem patok (lepas dasar) dan sistem rakit. Target produksi bibit 20 ton per bulan. Panen dilakukan 4 kali sebulan. Masa penumbuhan maksimal 45 hari. Jumlah rakit yang digunakan sebanyak 25 unit dan patok sebanyak 25 unit.

sumber : Artikel-dkp.go.id




0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com