4.10.2009

SELAMATKAN MANGROVE
PENDAHULUAN


Potensi Sumberdaya Alam Hayati Propinsi Jawa Barat cukup besar, baik wilayah laut maupun pesisir yang sangat potensial untuk dikembangkan. Hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, menunjukkan bahwa sumber daya kelautan yang harus dikembangkan dan dijaga ekosistemnya adalah hutan bakau (mangrove).

Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam potensial dengan ekosistem yang sangat unik karena membentuk formasi hutan dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi pasang surut air laut dan air tawar.

Pemanfaatan dan budi daya mangrove mempunyai nilai ganda, selain sebagai pelindung pantai juga sebagai tempat akumulasi sedimen dan tempat berkembangnya beberapa biota pantai. Beberapa negara telah melakukan pengembangbiakan mangrove untuk penelitian, wisata pantai, bahan bangunan/ kerajinan dan obat – obatan. Namun pemanfaatannya kurang memperhatikan kondisi lingkungan hidup dan ketahanan pantai dari gelombang dan abrasi air laut, sehingga ekosistem mangrove terus mengalami degradasi, gangguan dan perambahan, serta pada daerah tertentu mengalami eksploitasi secara berlebihan.

Uraian di atas menunjukkan bahwa kelestarian mangrove terancam sehingga diperlukan strategi pengelolaan mangrove dan kawasan pantai yang berwawasan lingkungan.


FUNGSI, MANFAAT DAN NILAI

A.Fungsi
Fungsi ekosistem mangrove sangat penting bagi sistem penyangga kehidupan, baik kehidupan satwa liar maupun kehidupan manusia yang mendapatkan manfaat secara langsung atau tidak langsung.

1.Fungsi Fisik Kimia
Komunitas mangrove yang merupakan jembatan penghubung ekosistem laut dan ekosistem daratan, dapat berfungsi untuk:
 Menahan energi gelombang dari laut atau menahan erosi pantai;
 Menahan interusi air laut, angin/ badai;
 Mengurangi pengaruh pencemaran di wilayah pesisir dengan menyerap sedimen dan sebagainya.

2.Fungsi Biologi
Mangrove sebagai tempat hidup, mencari makan dan berkembang biak bagi flora dan fauna pantai seperti:

• Mamalia;
• Burung;
• Amphibia;
• Ikan;
• Pohon Bakau;
• Semak;
• Liana;
• Epifit;
• Jamur; dan sebagainya.

3.Fungsi Sosial Ekonomi
Mangrove sebagai sumber mata pencaharian bagi nelayan dan masyarakat pesisir lainnya serta pemerintah dengan mengeksploitasi sumber daya alam hayati laut dan pesisir, seperti:
 Ikan;
 Kayu Bakar;
 Bahan Baku Chip dan Kertas;
 Bahan Bangunan;
 Bahan Pangan dan Obat;
 Lahan Budidaya Perikanan;
 Wisata Alam; dan sebagainya.

B.Manfaat
Berdasarkan fungsi di atas, mangrove merupakan ekosistem wilayah pesisir yang mempunyai multimanfaat bagi kehidupan manusia dan kehidupan lain di kawasan tersebut. Adapun beberapa manfaat dari mangrove adalah sebagai berikut:
1.Sebagai feeding ground penghasil zat organik produktif yang merupakan mata rantai utama dalam jaringan makanan (food web) dalam ekosistem pantai;
2.Sebagai nursery ground bagi berbagai jenis ikan, udang, ketam – ketaman, kerang – kerangan, dan fauna lainnya;
3.Sebagai breeding area berbagai jenis ikan, udang, ketam – ketaman, kerang – kerangan, dan binatang lain seperti: burung, kera, ular dan sebagainya;
4.Sebagai pelindung pantai/ wilayah pesisir terhadap gempuran ombak, angin taupan, tsunami, dan pencegah terjadinya intrusi air laut ke daratan (abrasi);
5.Sebagai perangkap dan buffer terhadap polutan dan limbah, baik yang bersumber dari kegiatan pabrik/ industri maupun dari kegiatan rumah tangga. Dengan demikian menunjang terhadap keberhasilan usaha budidaya udang di tambak;
6.Sebagai sumber produksi hasil hutan berupa kayu bakar, kayu bangunan, bahan bakar arang, obat – obatan, bahan baku kertas, pupuk, bahan penyamak dan sebagainya;

C.Nilai
Mangrove merupakan sumber daya alam hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan dengan tetap menjaga kelestariannya. Adapun nilai – nilai yang dapat diperoleh dari pengelolaan mangrove secara optimal dengan tetap menjaga potensi lestarinya (berwawasan lingkungan) yaitu:
1.Obyek wisata pantai yang saat ini banyak diminati oleh para wisatawan lokal dan mancanegara;
2.Menghasilkan produk perikanan sekitar 200.000 ton/ tahun;
3.Menghemat biaya perlindungan pantai sebesar US$ 250.000; dan
4.Mempunyai potensi pariwisata US$ 15.000 sampai 450.000;


KERUSAKAN

Kerusakan hutan mangrove disebabkan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut:
1.Gangguan Alamiah:
• Gunung Api;
• Gempa Bumi;
• Tsunami; dan
• Perubahan iklim secara global.

2.Gangguan Manusia:
• Eksploitasi secara berlebihan;
• Penebangan/ perambahan hutan bakau;
• Pencemaran dan Sedimentasi dari kegiatan industri dan
sebagainya;
• Pariwisata/ ekoturisme; serta

3.Kegiatan Perikanan:
Rusaknya hutan mangrove disebabkan karena:
• Kurangnya pengetahuan masyarakat akan fungsi serta adanya
anggapan kurangnya manfaat ekonomi yang dirasakan secara
langsung oleh mereka selain sebagai kayu bakar dan arang;
• Masyarakat menganggap bahwa mangrove merupakan tempat
hinggapnya burung yang menjadi hama bagi benih udang dan ikan
yang dibudidayakan.


UPAYA PELESTARIAN

Besarnya fungsi, manfaat dan nilai yang terkandung dalam hutan mangrove menuntut kita untuk bertindak bijaksana, tidak semata – mata mengejar keuntungan yang sebesar – besarnya dan sesaat, tapi perlu disertai oleh tindakan pelestariannya sehingga dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan.

Dengan kondisi hutan mangrove seperti saat ini, menyebabkan produksi ikan dari hasil budidaya air payau mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi hal tersebut, maka langkah yang kita lakukan adalah turut memelihara kelestarian hutan mangrove, antara lain dengan:
1.Tidak melakukan pengambilan pohon bakau untuk kayu bakar, arang
atau dengan alasan apa pun;
2.Tidak melakukan penebangan atau perambahan hutan bakau baik skala
kecil maupun skala besar untuk pembangunan tambak atau dengan
alasan apa pun;
3.Tidak melakukan pengeboman dan penggunaan potas ataupun jenis bahan
kimia lain yang dapat mengancam kelestarian hutan mangrove;
4.Tidak melakukan penangkapan ikan secara berlebihan;
5.Tidak membuang sampah dan atau limbah di pantai maupun sungai yang
bermuara ke pantai karena hal ini dapat menimbulkan pencemaran dan
penimbunan sedimen di perairan pantai terutama ekosistem mangrove.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com